Minggu, 11 Maret 2012

Polemik Pengangguran


Salah satu permasalahan yang sedang dihadapi negara kita adalah masalah pengangguran. Apabila melihat dari fakta yang ada pengangguran ternyata bukan hanya dikarenakan karena kemalasan dari para penganggurab itu sendiri. Akan tetapi lebih dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan. Menurut data dari BPS yang saya kutip dari berita per- Desember 2010 bahwasannya jumlah angkatan kerja di indonesia pada agustus 2010 mencapai  116,5 juta orang, bertambah sekitar 530 ribu orang dibanding angkatan kerja februari 2010 yang sebesar 116,0 juta orang atau bertambah 2,7 juta orang dibanding agustus 2009 yang sebesar 113,8 juta orang. Meskipun pertambahannya lebih sedikit dibandingkan dengan angkatan kerja februari 2010, ini menandakan bahwa kerja pemerintah dalam menanggulangi pengangguran ini bisa dikatakan tidak berhasil. Karena apabila kita lihat dari data di atas maka penggangguran itu tidak akan pernah habis sampai adanya penanganan yang serius dari pemerintah.
Padahal jika dilihat dari sumber daya yang dimiliki oleh negara kita ini harusnya mampu menjawab semua permasalahan yang bergulir sekarang ini. Karena akibat yang ditimbulkan dari permasalahan ini akan menjalar ke segala bidang, terutama untuk bidang ekonomi. Permasalahan ekonomi ini sangat sensitif sehingga orang bisa berlaku lebih baik maupun lebih buruk dalam bertindak. Pengangguran membuat orang malas dan membuat orang pesimis, yang mereka pikirkan hanyalah bagaimana caranya untuk mencari uang yang mudah dan terpenuhi semua kebutuhan kehidupannya. Orang akan bertindak jahat dengan cara mencuri, merampok, mencopet dan apa saja yang mereka anggap gampang dalam mendapatkan uang mereka pasti akan lakukan. Ini yang akan mempengaruhi terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat yang diakibatkan karena persoalan ekonomi karena pengganguran. Bahkan yang lebih ditakutkan lagi adalah dapat mengganggu keamanan negara dalam negeri, dan menjadi tidak aneh lagi untuk kita menyaksikan polisi hampir setiap menangkap para pencuri.
Untuk yang lebih parah lagi bahwa penggangguran dapat membuat orang bingung dan akhirnya mencari jalan sesat untuk bisa mendapatkan uang banyak denagan cara mudah. Seperti banyak terjadi di banyak daerah di negara kita ini, karena menganggur mereka mencari pesugihan agar cepat kaya. Ini yang dapat menjadi penghancur akidah bangsa kita. Bangsa yang katanya mayoritas muslim tapi kelakuannya iblis (orang-orang munafik). Sehingga apa yang harus kita lakukan? Ini mungkin yang harus dijawab oleh pemeritah yang mempunyai kebijakan dan yang lebih bertanggung jawab terhadap permasalahan ini.
Jika boleh mengajukan sebuah usulan untuk pemerintah, bahwasannya pemerintah itu haruslah bertindak jujur, amanah, fatonah dan tabligh karena itu adalah pilar pokok sifat dari pemimpin. Berlakulah jujur sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan karena apabila kita lihat sekarang ini pemerintah terkesan menutup-nutup yang terjadi sebenarnya. Dan kami tidak tahu apa yang dilakukan mereka dan hanya berspekulasi saja bahwa mereka  ditutup-tutupi oleh uang daripada pengusaha yang akan membangun sebuah pabrik sehingga rakyat tidak tahu-menahu.
Amanah dalam  mengemban janji  yang sudah sering diucapkan pada acara pelantikan bahkan sering disisipkan dengan “DEMI ALLAH” ini menyangkut antara mereka dan Tuhannya dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karenanya, ini mejadi sebuah polemik yang harus diberantas sampai akarnya yang menjadi sumber dari permasalahan ini. Fatonah yang berarti cerdas dalam mengendalikan keadaan dan berpikir cepat, cerdas dan tepat dalam menyelesaikan masalah. Jangan karena masalah yang kecil pekerjaan yang menyangkut hajat hidup orang banyak jadi terlupakan. Contohnya dapat kita lihat untuk masalah Gayus yang masa presiden saja harus turun tangan dalam menangani satu orang ini. Jadi siapa sih sebenarnya yang cerdas itu Gayus atau presiden kita yang selalu kita puji karena kegagahannya. Kalau secara kasar, kita ganti saja presiden kita dengan Gayus?
Terakhir yaitu Tabligh yaitu menyampaikan, ini buan hanya saja tugas dari ustadz untuk menyampaikan akan tetapi seorang pemimipin yang harus gempar untuk menyampaikan kebenaran. Dan apa korelasinya dengan pengangguran di negara kita?
Ini sangat signifikan, dan orang-orang yang berada di pemerintahan sajalah yang dapat menjawab ini semua karena mereka mengetahui keadaan yang sesungguhnya. Oleh karenanya, kita harus terus kontrol pemerintahan kita agar dapat bekerja sesuai amanah yang rakyat titipkan kepada mereka. Kalau saja pemerintah itu malu dan dapat berlaku jujur, amanah, fatonah dan tabhligh maka bukan hanya saja masalah pengangguran yang dapat diatasi akan tetapi semua permasalahan yang menyangkut hajat hidup orang banyak akan dapat teratasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar