Selasa, 03 April 2012

PERGERAKAN MAHASISWA: ANTARA IDEALITA DAN REALITA


Perubahan adalah hal yang pasti dialami oleh manusia. Perubahan tersebut tergantung kehendak manusia yang menjalani. Perubahan tidak luput dari ikatan ruang dan waktu, karena manusia dalam hidupnya tidak bisa terpisah oleh ruang dan waktu. waktu sebagai salah satu paramter untuk menentukan eksistensi manusia.
Mahasiswa di kalangan masyarakat berada di tengah-tengah antara rakyat dan penguasa. Hal ini dikarenakan idealitas mahasiswa yang masih genuine diharapkan menjadi kontrol keadaan masyarakat.Visi-misi mahasiswa adalah menjadi insan intelektual yang peduli poblem masyarakat. Mahasiswa berkeyakinan bahwa wacana komprehensif keagamaan sebagai ideologi gerakan mengantarkan pada telaah realitas masyarakat yang komprehensif. Sehingga sebagai insan intelektual mahasiswa mempunyai kontribusi merealisasikan menifesto keadilan-kesejahteraan dalam ranah bangsa dan negara. Gerakan mahasiswa memberi peran penting terhadap tugas mahasiswa dalam pengabdiannya kepada masyarakat. Perubahan politik suatu negara tidak terlepas dari peran mahasiswa sebagai prime mover gerakan. Pergerakan mahasiswa ditandai dengan bermunculannya berbagai organisasi mahasiswa baik intra maupun ekstra yang menjalar disetiap kampus. Walaupun mempunyai paradigma yang berbeda-beda, organisasi mahasiswa mempunyai kesamaan ghirah perjuangan, yaitu membawa perubahan peradaban sosial.
Gerakan mahasiswa pun telah mengalami dinamika. Diantara himpitan peraturan akademik yang diberikan pihak kampus terhadap kegiatan kemahasiswaan yang mengikat, gerakan mahasiswa harus merubah model pergerakannya. Keadaan ini tidak lepas dari kejelian dalam memahami aspek sosiologi untuk mendapatkan simpatik baik dari kalangan mahasiswa atau masyarakat pada umumnya. Aksi-aksi yang dilakukan baik secara verbal maupun kultural perlu diperbaharui sedemikian rupa agar citra gerakan mahasiswa tetap baik.
Gerakan mahasiswa tampaknya tidak concern untuk penciptaan suasana keadilan kesejahteraan secara sustainable. Kalaupun ada hanyalah bersifat eksistensial untuk kebutuhan promoting organisasi atau hanya untuk menciptakan sejarah. Concern mahasiswa tidak fokus dan terbelah. Apa yang dilakukan mahasiswa hanya berhenti di jargon dan retorika. Beberapa aksi demonstrasi di kalangan gerakan mahasiswa dalam kurun waktu setahun mengalami kemunduran idealisme. Hal ini terlihat dalam aksinya, isu yang dilontarkan mahasiswa terpecah dan bendera organisasi yang di kedepankan, sehingga gerakan yang dilakukan menjadi parsial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar